REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Tunjangan bagi 600 ribu penghafal Alquran di Arab Saudi akan segera dihapuskan oleh pemerintah.
Seperti dilansir Arabnews, hal itu disampaikan Al-Moiqil dalam konferensi pers yang berlangsung sesaat setelah penandatanganan kontrak kerjasama perekrutan tenaga kerja antara pemerintah Saudi dengan 25 kantor tenaga kerja swasta, Rabu (21/11).
Tunjangan yang diterima para penghafal Alquran tersebut sudah berlangsung selama dua tahapan. Pada tahapan kedua yang masanya 12 bulan berakhir bulan ini, pemerintah Saudi menyatakan tidak akan memperpanjang tunjangan tersebut atau melanjutkan dengan tahapan ketiga.
"Tidak ada lagi perpanjangan untuk tunjangan pada tahapan kedua. Saya kira penetapan yang dikeluarkan kerajaan tentang sudah cukup jelas dalam masalah ini.” jelas Al-Moiqil.
Sebagai gantinya, Pemerintah Saudi berencana akan mempekerjakan para pengangguran bertitel hafidz Alquran di negerinya itu kepada beberapa perusahaan swasta yang bermarkas di Riyadh.