REPUBLIKA.CO.ID, KOTA GAZA -- Baru dua hari gencatan senjata disepakati, Jalur Gaza kembali memanas. Israel mengkhianati perjanjian damai tersebut dengan menembak mati seorang warga Palestina.
Kantor berita Reuters melaporkan, warga Palestina bernama Anwar Qdeih tewas setelah timah panas menembus bagian kepalanya. Insiden tersebut terjadi pada Jumat (23/11), ketika pria 23 tahun itu tengah berada di sekitar perbatasan Israel-Palestina di Gaza.
"Waktu itu, Qdeih sedang berusaha mengibarkan bendera Hamas di pagar pos perbatasan Israel. Seorang tentara Israel melepaskan tembakan peringatan tiga kali sebelum akhirnya menembak mati Qdeih," kata seorang saksi mata yang juga kerabat korban seperti dilansir Todays Zaman, Sabtu (24/11).
Selain Qdeih, enam warga Palestina lainnya juga mengalami luka-luka akibat tembakan tentara Israel dalam insiden serupa di hari Jumat. Satu orang warga Palestina juga luka tertembak dalam insiden kerusuhan di perbatasan sehari sebelumnya.
Seperti diketahui, Israel dan Palestina menyepakati perjanjian gencatan senjata dengan Mesir sebagai mediator. Kesepakatan yang ditandatangani Rabu lalu itu semestinya menyudahi pertempuran delapan hari yang telah menewaskan 163 warga Palestina.