REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV - Pemerintah Israel menangkap seorang pria yang dicurigai memasang bom pada bus Tel Aviv. Warga Israel keturunan Palestina yang tidak diketahui identitasnya tersebut ditahan pada Rabu (21/11) kemarin.
Pria tersebut diduga berafiliasi dengan Hamas dan Jihad Islam di Tepian Barat yang diduduki Israel. "Mereka bekerja sama dan memilih Tel Aviv sebagai target," kata seorang agen Israel Shin Bet dalam pernyataannya, Kamis (23/11), dikutip dari Al-Jazeera.com.
Sementara itu juru bicara kepolisian Micky Rosenfeld tidak memberikan nama atau jumlah pasti berapa banyak yang ditahan. "Penyelidikan masih berlangsung," katanya.
Bom yang dipasang di Bus pada rabu kemarin merupakan pemboman pertama di ibu kota Israel sejak 2006 silam. Hal tersebut mengingatkan Israel bahwa Palestina sudah memasuki wilayah Tepi Barat terdekat untuk melakukan serangan.
Militer Israel mengatakan, mereka juga sudah menangkap 55 militan Palestina lainnya. Mereka yang ditangkap dianggap sebagai 'koperasi teroris' oleh Israel.