REPUBLIKA.CO.ID, WINA -- Para anggota Badan Energi Atom Internasional (IAEA), yang mewakili Gerakan Non-Blok (GNB), telah mendukung hak nuklir Iran dalam pernyataan ke-44 mereka. Pernyataan itu akan dibacakan pada sidang Dewan Gubernur IAEA di Wina 29-30 November.
Presiden GNB diserahkan kepada Iran pada September lalu dari Mesir. Pernyataan-pernyataan GNB selama 10 tahun terakhir telah mendukung hak-hak nuklir Iran, yang dimasukkan ke dalam buku: The Golden Chapter in History of Non-Aligned Movement.
Para pemimpin GNB pada pertemuan puncak mereka September yang diselenggarakan di Teheran, menyuarakan dukungan kuat mereka terhadap program nuklir damai Iran.
Pernyataan GNB mengatakan semua negara harus menggunakan hak mutlak mereka dan tak terbantahkan untuk pengembangan, penelitian dan penggunaan energi nuklir untuk tujuan damai tanpa diskriminasi serta sesuai dengan komitmen hukum terkait.
"Jadi, tidak ada yang harus ditafsirkan dengan cara melarang atau membatasi hak negara-negara untuk pengembangan energi nuklir bertujuan damai."
Ia menambahkan bahwa keputusan dan pilihan negara, termasuk Republik Islam Iran, untuk penggunaan teknologi nuklir damai dan kebijakan mereka pada pemutaran bahan bakar harus dihormati. Sekitar 120 negara adalah anggota GNB.