REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Warga Jalur Gaza dilaporkan mulai beraktivitas normal sejak gencatan senjata Rabu (21/11) kemarin. Ratusan ribu anak Palestina di Gaza kembali bersekolah, Sabtu (24/11).
Kegiatan belajar tersebut pertama kalinya dimulai kembali sejak sepuluh hari sebelumnya terpaksa diliburkan akibat serangan Israel. Adapun para petani, sempat terganggu dengan pelanggaran genjatan senjata Israel yang melakukan penembakan di perbatasan Jumat lalu.
Namun Mesir, negosiator antara Hamas dan Israel segera memulihkan ketenangan dua kubu. Menyusul kecaman Palestina terhadap serangan yang menewaskan seorang pemuda Palestina tersebut, sebagai upaya Israel melanggar kesepakatan genjatan senjata.
Sehari setelah pelanggaran tersebut, nelayan di perbatasan dikabarkan telah beraktivitas kembali. Reuters mengabarkan, petani di kawasan Khan Younis, lokasi insiden Jumat (24/11), telah bekerja kembali.
Petugas keamanan Hamas tetap melakukan patroli berjaga-jaga. Militer Israel pun melakukan hal sama. Di perbatasan darat, Israel masih melarang warga Palestina melewati perbatasan dalam jarak 300 meter. Larangan yang berlaku sejak 2009 lalu diklaim Israel sebagai upaya keamanan.