Ahad 25 Nov 2012 17:48 WIB

Israel Hengkang dari Laut Gaza

Rep: Bambang Nuroyono/ Red: Karta Raharja Ucu
Tentara Israel siaga di perbatasan selatan Jalur Gaza
Foto: HAREETZ
Tentara Israel siaga di perbatasan selatan Jalur Gaza

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Pelaut Palestina mulai menguasai Laut Gaza setelah sekian lama perairan  tersebut ditawan Israel dengan aksi blokade sepihak.

Kegembiraan juga dirasakan para petani di Gaza yang kembali menguasai lahan pertanian di dekat perbatasan. Gencatan senjata Hamas - Israel, berhasil memaksa Negara Yahudi hengkang dari lahan dan perairan yang bukan miliknya.

Walau belum semua terkabul setidaknya tekanan telah memenangkan warga Palestina di Gaza selangkah. Ketua asosiasi nelayan di Gaza, Mahfouz Kabariti mengatakan kapal perang angkatan laut zionis mundur, dan tidak lagi berada di sebagian Laut Gaza sejak Sabtu (24/11).

Para nelayan kata dia sudah dapat melaut keluar dari batas blokade. "Ini adalah kemerdekaan dan kesempatan kami untuk menangkap ikan lebih banyak," Mahfouz mengatakan dengan gembira, seperti dilansir stasiun berita, Aljazirah, Sabtu (24/11).

Tidak kurang dari 3.500 nelayan merasakan kegembiraan. Israel memblokade paksa wilayah Gaza sejak 2007. Wilayah darat dan perairan milik warga Gaza dijaga ketat oleh serdadu Yahudi.

Di darat Israel memasang kawat pembatas berduri sebagai buffer zone (penyangga) sepanjang 300 meter yang masuk ke wilayah Gaza. Sedangkan di laut armada perang Israel hanya membolehkan nelayan melaut sepanjang tiga mil dari bibir pantai.

Padahal, menurut perjanjian Oslo 1993, nelayan Gaza dibolehkan memancing sepanjang 20 mil dari garis pantai. Aksi sepihak dikatakan Israel untuk keamanan dalam negeri, dan mencegah penyelundupan senjata ke Hamas.

Tidak jarang nelayan Gaza mati ditembak dari kapal perang karena melewati batas isolasi paksa tersebut. Namun gencatan senjata yang disepakati Rabu (21/11), memaksa Israel mencabut blokade.

Mahfouz mengatakan sejak Sabtu (24/11) Mesir mengingatkan Israel untuk membebaskan nelayan melaut hingga enam mil (sekira 10 kil meter) dari garis pantai. "Kapal perang Israel membiarkan kami melewati lebih dari tiga mil," kata nelayan lain, Murad al-Issi mengatakan kepada Reuters.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement