Ahad 25 Nov 2012 17:57 WIB

Penduduk Gaza Mulai Bertani

Rep: Bambang Nuroyono/ Red: Karta Raharja Ucu
Reruntuhan Masjid di Gaza yang hancur akibat agresi Israel
Foto: maannews
Reruntuhan Masjid di Gaza yang hancur akibat agresi Israel

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Warga Gaza, Palestina, mulai menata kembali kehidupan, pascadigempur militer Israel. Seorang petani di Gaza, Nidal Abu Dakka sudah mulai menggarap lahan di 60 meter di perbatasan Gaza-Israel yang sempat ditinggalkannya.

Pria 42 tahun ini menanam gandum dan buah sri kaya di lahan miliknya. Selama invansi udara Israel selama sepekan, Abu Dakka mengaku lahannya diduduki serdadu perang zionis. Pascagencatan serdadu tidak mundur.

Bahkan pada Jumat (23/11) seorang petani remaja bernama Anwar Qdeih (23 tahun) tewas karena mendekati lahan pertanian. Serdadu Israel memberondong para petani dengan peluru tajam, 19 petani lainnya mengalami luka serius.

Namun sejak Sabtu (24/11) Polisi Hamas menjaga lahan pertanian tersebut, dan memaksa serdadu zionis angkat kaki dari lahan milik warga. "Kami menyiagakan polisi di Khan Yunis (wilayah terdekat dengan Israel) untuk melindungi warga kami," kata Juru Bicara Kementerian Dalam Negeri Hamas, Islam Shahwan kepada AFP, dan dilansir kanal berita Alarabiyah, Sabtu (24/11).

Seorang juru bicara Israel mengatakan tidak menyadari blokade telah melonggar. Militer Israel juga tidak menerapkan larangan pergi bagi warga Gaza untuk melintas batas.

Namun, sumber tersebut kepada Aljazirah mengaku tetap akan mewaspadai warga Gaza yang mencurigakan. Meskipun gencatan senjata telah mengabulkan sebagian hak 1,7 juta warga Palestina di Gaza, namun tidak berarti Hamas menurunkan tingkat kewaspaaan terhadap intrik Israel.

Hamas mengatakan klausul gencatan senjata masih rentan dan rapuh.Pemimpin Senior Hamas, Mahmoud al-Zahar menyatakan pihak zionis masih mempersoalkan interpretasi gencatan yang menghendaki pencabutan blokade adalah bagian dari kerjasama penghentian penyelundupan senjata ke Hamas. Sementara Hamas keras menolak hal tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement