Senin 26 Nov 2012 11:37 WIB

Krisis Mesir Pukul Bursa Saham

Rep: Afriza Hanifa/ Red: Dewi Mardiani
Presiden Mesir, Muhamad Mursi.
Foto: Amr Abdallah Dalsh/Reuters
Presiden Mesir, Muhamad Mursi.

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Harga saham di bursa saham Mesir anjlok hingga 9,5 persen pada Ahad (25/11). Jatuhnya saham tersebut menyusul keluarnya dekrit Presiden Muhammad Mursi, pada Kamis, yang mengundang banyak kontroversi dan perlawanan oposisi.

Menurut Bursa Saham Mesir, Indeks EGX-30 utama merosot 9,49 persen pada tengah hari Ahad untuk mencapai 4.923,19 poin. Perdagangan pun ditangguhkan selama setengah jam akibat kuatnya penjualan investor. Mengingat saham telah mulai terpuruk sejak dekrit presiden Mursi diumumkan, Kamis.

Direktur Utama Global Trade Matters, Ashraf Naguib, mengatakan penurunan bursa akan berdampak pada sektor ekonomi lain. Pariwisata dan investor asing merupakan salah dua yang akan terimbas dampak anjloknya bursa tersebut. "Dampak ini akan memiliki pengaruh yang kuat pada potensi jangka panjang ekonomi Mesir yang memang sudah lemah," ujarnya.

Penurunan saham terjadi setelah rakyat Mesir terpecah belah akibat dekrit Mursi. Pihak Ikhwanul Muslimin mendukung dekrit tersebut, sementara sekuler menganggapnya sebagai kebijakan diktator Mursi. Unjuk rasa pun memicu kekerasan di beberapa kota besar Mesir terkait dekrit yang membuat Mursi mengambil alih kekuasaan yudikatif tersebut. Padahal dalam beberapa bulan terakhir, investor mulai melirik Mesir pascareformasi penggulingan rezim Husni Mubarak.

Pemerintahan baru Mesir membuat investor lebih percaya melakukan investasi di negara Piramida tersebut. Indeks utama pasar saham bahkan meningkat 35 persen sejak Mursi terpilih memimpin Mesir.Sejak 31 Juli, harga saham berada di tingkat terendah pada Ahad.

Tak hanya saham, kekacauan politik akibat dekrit Mursi pun meningkatkan biaya pinjaman pemerintah pada tagihan lelang, Ahad. "Investor tahu bahwa keputusan Mursi (dekrit) itu tidak akan diterima dan akan terjadi bentrokan di jalan," ujar Komisi Keuangan Arab, Osama Mourad.

Sementara Ikhwanul Muslimin, pendukung Mursi, dilaporkan Aljazirah, menggelar aksi dukungan dekrit pada Ahad. Mursi menyatakan langkah dekritnya hanyalah berlaku sementara dan bukan upaya menguasai negara. Ia mengatakan hanya ingin melindungi revolusi Mesir. Ia pun dijadwalkan akan melakukan pembicaraan dengan otoritas yudikatif untuk membahas dekrit tersebut, Senin.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement