REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Kunjungan delegasi DPR yang dipimpin Ketua Komisi I DPR, Mahfudz Siddiq, ke Mesir bertepatan dengan demo besar dua kubu pro-kontra Dekrit Presiden Mesir, Muhammad Mursi.
Delegasi dijadwalkan tiba di Kairo pada Selasa (27/11) pagi pukul 11.00 waktu setempat, yakni hari yang ditetapkan oleh kedua kubu berseberangan itu untuk demo sejuta orang. Kubu anti-dekrit akan dipusatkan di Bundaran Tahrir, ikon revolusi di pusat kota Kairo, sementara kubu pro-dekrit merencanakan berkumpul di Bundaran Universitas Kairo di Giza, Kairo Barat.
Kubu Islam dari Ikhwanul Muslimin dan Salafi mendukung dekrit, sementara kelompok yang menamakan diri "kubu madani" menolak keras dekrit.
Menurut jadwal, Delegasi DPR pada Selasa akan bertemu dengan pimpinan Majelis Syura (MPR), namun tampaknya sulit karena gedung MPR menjadi sasaran demo. "Kita masih melihat situasi dulu, soalnya besok (Selasa) ada demo di sekitar Majelis Syura," kata Staf Fungsi Penerangan, Sosial dan Budaya KBRI Kairo, Muhammad Nur Salim, Senin (26/11).
Selain Majelis Syura, delegasi DPR juga diagendakan akan bertemu dengan Sekretaris Jenderal Liga Arab Nabil Al Arabi, namun lagi-lagi belum jelas. Pada awalnya diusulkan delegasi DPR itu bertemu dengan Presiden Mursi dan PM Qandil, namun tidak jadi karena permohonan pertemuannya terlalu mendadak.
Sementara itu, kedua kubu pro-kontra itu masing-masing sedang mengumpulkan kekuatan untuk demo besar hari Selasa tersebut. Unjuk rasa berlangsung sejak Jumat (23/11) menyusul deklarasi Dekrit Presiden Mursi pada Kamis malam lalu.