Selasa 27 Nov 2012 02:14 WIB

Lagi, Kebakaran Pabrik Garmen di Bangladesh

Rep: Afriza/ Red: Dewi Mardiani
Kebakaran di Dhaka, Bangladesh
Foto: AP
Kebakaran di Dhaka, Bangladesh

REPUBLIKA.CO.ID, DHAKA -- Kebakaran kembali melalap sebuah pabrik garmen di luar Kota Dhaka, Senin (26/11). Dua hari sebelumnya, ratusan orang tewas dalam kebakaran pabrik serupa di perbatasan ibu kota Bangladesh.

Direktur Jenderal pemadam kebakaran, Abu Nayeem Mohammad Shahidullah, mengatakan, api melanda gedung 12 lantai di pinggiran Kota Uttara. Wilayah tersebut menjadi lokasi tiga pabrik yang terpisah dan berada di bawah kontrol. Tak ada korban tewas dalam insiden tersebut, namun delapan pekerja terluka akibat asap tebal.

Wakil Komisaris Polisi Dhaka, Nisharul Arif, mengatakan, beberapa pekerja terjebak terjebak di atap pabrik. Sebagian pekerja sempat melarikan diri saat jago merah melalap pabrik.

"Sebagian besar pekerja menyelamatkan diri ke lantai atas dan melarikan diri ke lokasi aman di gedung berdekatan. Kami tak menemukan adanya korban, namun petugas pemadam kebakaran akan melakukan pencarian di gedung dan melihat apakah ada orang yang mati lemas," tuturnya dilansir Aljazirah.

Aljazirah mengabarkan, lokasi kebakaran sangat padat penduduk sehingga menimbulkan kekhawatiran api menyebar ke bangunan di dekatnya. Kekacauan pun melanda lokasi kejadian, mengingat terdapat bahan baku yang mudah terbakar di pabrik.

Beberapa pekerja menyelamatkan diri dengan emosi karena kebakaran baru saja terjadi dua hari lalu yang menewaskan ratusan pekerja.Sementara itu, ribuan pekerja di Bangladesh melakukan aksi protes atas kebakaran yang menewaskan 112 pekerja, Sabtu (24/11) kemarin.

Sekitar 200 pabrik pun tutup saat protes meletus di Savar, sebuah kawasan industri dimana lokasi kebakaran mematikan Sabtu terjadi. Para demonstran memblokir jalan utama pinggiran Kota Dhaka, melempar batu di beberapa pabrik dan menghancurkan kendaraan, Senin (26/11). Para demonstran memprotes kondisi pabrik garmen yang terbakar Sabtu lalu.

Tak adanya fasilitas keamanan industri membuat pekerja tak dapat menyelamatkan diri dan tewas ketika api melalap gedung sembilan lantai tersebut. Akibatnya, 112 orang tewas.

sumber : AP/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement