REPUBLIKA.CO.ID, Kelompok-kelompok pejuang Palestina mengatakan bahwa pengunduran diri Barak merupakan kekalahan politik dan militer Israel.
Palestina menyebut pengunduran diri menteri peperangan Israel dan langkahnya meninggalkan dunia politik secara terpaksa merupakan bukti kekalahan politik dan militer Israel dalam agresinya terhadap Gaza.
Menurut laporan Fars News Senin (26/11) mengutip Kantor Berita SAMA, Hamas menilai pengunduran diri Ehud Barak dari kehidupan politik sebagai bukti kekalahan politik dan militer Israel dalam agresinya terhadap Jalur Gaza.
Fauzi Barhoum, juru bicara Hamas, dalam pernyataan di laman Facebooknya menulis, pengunduran diri Ehud Barak dan dunia politik bukti kekelahan rezim penjajah dalam merealisasikan tujuan-tujuannya.
"Pengunduran diri Barak merupakan kemenangan lain yang menambah kemenangan operasi Hijarah Sijjil dan Palestina dan bukti kebingungan dan krisis sebenarnya para pemimpin rezim Zionis Israel dampak dari keberhasilan pejuang,'' tambahnya.
Abu Ahmad, juru bicara Brigade al-Quds, sayap militer Jihad Islam menegaskan bahwa pengundurandiri Barak merupakan reaksi langsung dari kekalahannya dan militer Israel di Jalur Gaza. Pengunduran ini menunjukkan darah bangsa Palestina dan para korban tidak tumpah begitu saja.
Abu Ahmad juga menyatakan bahwa pengunduran diri ini merupakan hasil pertama perang yang dilakukan oleh Brigade al-Quds dan kelompok-kelompok pejuang lainnya dalam menghadapi agresi brutal Israel. Masih akan banyak peristiwa lain yang bakal terjadi, dan tidak menutup kemungkinan Benyamin Netanyahu, Perdana Menteri Israel merupakan orang selanjutnya yang terpaksa mengundurkan diri.