REPUBLIKA.CO.ID, Pemerintah Australia telah minta maaf kepada ratusan korban pelanggaran dalam militer, yang membuka jalan bagi para korban untuk menerima ganti rugi, Senin (26/11).
Dalam pidato di parlemen hari Senin, Menteri Pertahanan Stephen Smith mengakui bahwa, sejak awal tahun 1950-an tentara, pelaut dan anggota angkatan udara telah mengalami penderitaan akibat pelanggaran dalam militer, yang seringkali dilakukan oleh atasan, dengan alasan untuk memperkuat para anggota militer yang lebih muda.
Dalam penyataannya, Smith mencela tokoh-tokoh militer senior yang mengabaikan pelanggaran tersebut. Smith mengatakan sebuah satuan tugas independen akan memeriksa tuduhan khusus pelanggaran seks, fisik, atau mental dan memutuskan untuk memberi ganti rugi sampai 52 ribu dolar kepada para korban. Satuan itu juga akan mengajukan kasus-kasus kepada polisi atau sistem kehakiman militer jika ada bukti kejahatan.