REPUBLIKA.CO.ID, YERUSSALEM -- Mundurnya Menteri Pertahanan Israel Ehud Barak dari dunia politik menimbulkan reaksi beragam. Keputusan mengejutkan itupun dinilai sarat kepentingan politik.
Reuters mengabarkan, beberapa pakar berspekulasi Barak mencoba menghindar dari partai kecilnya dalam pemilu Januari mendatang. Mengingat Perdana Menteri Benjamin Netanyahu sangat dimungkinkan memenangkan kembali suara setelah berkoalisi dengan partai ultranasionalis.
Barak yang dipastikan tak mendapat bagian suara disinyalir berkeinginan diangkat kembali oleh Netanyahu dalam pemerintahan Israel sebagai profesionalisme, bukan wakil partai.
Sebelumnya pernah dikabarkan, Netanyahu menyatakan bergabung dengan Menteri Luar Negeri Avigdor Lieberman yang berpaham Ultranasionalis, Oktober lalu.
Menteri pertahanan di Israel adalah jabatan yang penting. Barak lah ang bertanggung jawab atas Angkatan Pertahanan Israel, mengawasi wilayah Israel, melancarkan operasi militer bahkan membangun pemukiman warga Israel di kawasan Palestina.
Termasuk operasi militer ke Gaza selama delapan hari dengan operasi Pillar of Derense dibawah tanggung jawab Barak