REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Penyebaran HIV/AIDS di beberapa negara Arab kian memprihatinkan. Timur Tengah dan Afrika Utara ternyata menjadi salah satu wilayah dengan pertumbuhan HIV/AIDS paling cepat di dunia. Untuk wilayah Saudi sendiri, tingkat kematian akibat HIV/AIDS sangat tinggi.
Di Timur Tengah, pengidap virus berbahaya tersebut diperkirakan mencapai 320 ribu jiwa pada tahun 2001. Data tersebut melonjak menjadi 470 ribu pada tahun 2010 lalu.
Wakil Departemen Kesehatan, Ziad Al-Memish mengatakan Pemerintah Saudi sendiri telah menetapkan program Saudi siaga AIDS berdasarkan instruksi langsung Mentri Kesehatan Saudi, Dr Abdullah Al-Rabeeah. Menurut Al-Memish, masyarakat arab rentan terserang virus mematikan tersebut diakibatkan pola hidup dan pergaulan sosial yang tidak sehat.
“Masyarakat harus waspada tentang penyebaran virus ini. Dunia Arab perlu membuat program dan strategi untuk mengantisipasi virus tersebut.” Kata Al-Memish dalam pidato sambutannya di acara peresmian program "AIDS Initiative Arab" yang dilangsungkan di Hotel Four Seasons, Riyadh, beberapa waktu lalu, seperti dilansir Arabnews.
Lebih lanjut, dalam acara tersebut juga dilaunchingkan website www.nap.sa.com yang berisi strategi Pemerintah Saudi secara nasional dalam memerangi AIDS.
Sebelumnya di tahun 2011 lalu, Forum Saudi di Riyadh telah menyerukan kepada seluruh Negara-negara Arab agar bersatu melawan AIDS. Selain itu, dalam forum tersebut mendesak pemerintah di negara Arab agar meningkatkan layanan dan pusat-pusat pengobatan bagi penderita HIV/AIDS serta lebih agresif untuk mengampanyakan bahayanya.