REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO---Para diplomat senior Jepang dan Korea Utara akan bertemu di Beijing pada Desember menyusul pembicaraan langka awal bulan ini, kata juru bicara tertinggi Tokyo Selasa.
Pembicaraan akan diadakan padal 5-6 Desember, kata Kepala Sekretaris Kabinet Osamu Fujimura.
Agenda terpenting diperkirakan mengenai penculikan warga Jepang oleh Korea Utara pada era Perang Dingin dan program senjatanya, di tengah laporan-laporan media bahwa Pyongyang sedang mempersiapkan uji coba peluru kendali jarak jauhnya.
Perunding terkemuka Jepang adalah Shinsuke Sugiyama dan dari Korea Utara diwakili oleh Song Il-Ho.
Mereka mengadakan pembicaraan dua hari di ibu kota Mongolia Ulan Bator pada pertengahan November dalam pertemuan tingkat senior pertama antara kedua negara dalam empat tahun terakhir.
Setelah pertemuan Sugiyama mengatakan suasananya "tidak masam."
"Itu merupakan pertemuan langsung, serius dan sangat kaya dalam substansi. Kami membahas masalah-masalah itu secara mendalam," katanya kepada wartawan saat itu.
Kedua negara tidak memiliki hubungan diplomatik dan telah lama bertentangan, dengan Tokyo menekan Pyongyang untuk memperjelas penculikan-penculikan warga Jepang masa lalu serta ambisi nuklirnya.
Pada tahun 2002 Pyongyang mengaku agennya telah menculik warga Jepang di tahun 1970-an dan 1980-an untuk melatih mata-matanya mengenai bahasa Jepang dan adat istiadat mereka.
Korea Utara terus bertahan bahwa Jepang belum membereskan agresi era perangnya. Pihaknya menuntut kompensasi dan pernyataan tobatnya.