REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) bidang Luar Negeri, Muhyiddin Junaidi menilai dunia Islam perlu merangkul Cina guna mengimbangi kekuatan AS dan Israel di Timur Tengah.
Ada sejumlah pertimbangan mengapa hal itu perlu dilakukan. Menurut Muhyiddin sejarah membuktikan bangsa Cina tidak memiliki karakter ekspansionis laiknya bangsa Eropa dan AS. Itu artinya, bangsa Cina mencintai perdamaian.
"Perlu diketahui pula, Cina begitu leluasa bergerak karena kekuatan ekonomi dan hak veto yang dimiliknya. Karena itu, mereka tidak mudah dipengaruhi AS. Inilah yang harus dimainkan," kata dia saat berbincang dengan ROL, Selasa (27/11).
Setelah Cina, lanjut Muhyddin, dunia Islam perlu pula merangkul India. Kekuatan ekonomi dan teknologinya sangat dibutuhkan dunia Islam.
"Lalu bagaimana memulainya, banyaklah kerjasama dan membangun dialog dengan Cina dan India," ucapnya.