Selasa 27 Nov 2012 17:23 WIB

MUI: Imbangi Israel-AS, Dunia Islam Perlu Cina

Rep: Agung Sasongko/ Red: Karta Raharja Ucu
Warga Palestina meninggalkan rumah mereka yang hancur diserang Israel, di dekat lapangan Kota Gaza, Senin (19/11).
Foto: AP Photo/Bernat Armangue
Warga Palestina meninggalkan rumah mereka yang hancur diserang Israel, di dekat lapangan Kota Gaza, Senin (19/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) bidang Luar Negeri, Muhyiddin Junaidi menilai dunia Islam perlu merangkul Cina guna mengimbangi kekuatan AS dan Israel di Timur Tengah.

Ada sejumlah pertimbangan mengapa hal itu perlu dilakukan. Menurut Muhyiddin sejarah membuktikan bangsa Cina tidak memiliki karakter ekspansionis laiknya bangsa Eropa dan AS. Itu artinya, bangsa Cina mencintai perdamaian.

"Perlu diketahui pula, Cina begitu leluasa bergerak karena kekuatan ekonomi dan hak veto yang dimiliknya. Karena itu, mereka tidak mudah dipengaruhi AS. Inilah yang harus dimainkan," kata dia saat berbincang dengan ROL, Selasa (27/11).

Setelah Cina, lanjut Muhyddin, dunia Islam perlu pula merangkul India. Kekuatan ekonomi dan teknologinya sangat dibutuhkan dunia Islam.

"Lalu bagaimana memulainya, banyaklah kerjasama dan membangun dialog dengan Cina dan India," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement