REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Agresi Israel ke Gaza tidak hanya membongkar lemahnya sistem pertahanan Iron Dome. Hal tersebut juga membuat pasar senjata dunia enggan melirik senjata-senjata Israel.
Situs Irib mengutip Far News Agency, Selasa (27/11), melaporkan 'Perang Delapan Hari di Gaza' bukan hanya membuktikan kelemahan sistem pertahanan anti-udara Iron Dome. Pasar persenjataan dunia juga mulai meragukan ketangguhan persenjataan buatan Israel.
Biaya sistem pertahanan Iron Dome mencapai 20 juta dolar AS. Sementara, harga satu roket muqawama Palestina tidak mencapai 100 ribu dolar AS. Roket Grad dari Palestina ditaksir hanya menghabiskan dana 1.100 dolar AS.
''Menyusul perbandingan tersebut dan juga tingkat kerugian yang diakibatkan oleh roket muqawama di pihak Israel, pasar dunia mulai meragukan keampuhan senjata buatan Israel,'' tulis Irib mengutip FNA.
Keragu-raguan pasar senjata dunia itu semakin menguat setelah Perang 33 Hari di Lebanon. Para pejuang muqawama Hizbullah berhasil melumpuhkan armada tank Merkava unggulan Israel.