Selasa 27 Nov 2012 20:20 WIB

Dukungan Inggris untuk Palestina tidak Gratis

Rep: Afriza Hanifa/ Red: Karta Raharja Ucu
Presiden Palestina Mahmoud Abbas berpidato di hadapan Sidang Umum PBB, Kamis (27/9)
Foto: AP Photo
Presiden Palestina Mahmoud Abbas berpidato di hadapan Sidang Umum PBB, Kamis (27/9)

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Inggris siap mendukung Palestina di PBB. Tapi, dukungan itu tidak gratis.

Ya, Negeri Ratu Elizabeth yang menjadi kunci utama suara Eropa sudah menyatakan dukungannya. Inggris siap mendukung Palestina saat pemungutan suara di PBB, Kamis (29/11) esok.

Namun Inggris memiliki syarat. Inggris meminta Presiden Otoritas Palestina, Mahmoud Abbas berjanji tidak akan mengejar Israel atas kejahatan perang dan akan melanjutkan pembicaraan perdamaian dengan Israel.

Inggris mengajukan tiga syarat kepada Palestina sebelum memberikan dukungan. Pertama, meminta Palestina tidak mendaftar keanggotaan di Pengadilan Pidana Internasional, ataupun Pengadilan internasional untuk keadilan saat mendapat status baru.

Selain itu Abbas diminta memberikan komitmen memulai kembali negosiasi perdamaian dengan Israel tanpa prasyarat apapun. Terakhir, hasil resolusi dari majelis umum PBB terkait status baru Palestina nanti, tidak melibatkan dan tak diterapkan Dewan Keamanan PBB.

Sebelumnya Abbas meminta dukungan Inggris karena negara eropa tersebut bertanggung jawab atas sejarah Palestina. Mengingat negara monarki tersebut pernah menjajah Palestina, bahkan menyerahkan wilayah Palestina kepada Israel.

Pemerintah Inggris sempat menolak dukungan, karena terpengaruh AS dan Israel yang khawatir status baru Palestina akan merusak proses perundingan dengan Israel. Namun, Senin (26/11) malam, Inggris meminta perubahan proposal usulan Abbas tersebut.

sumber : Reuters/AP

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement