REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Amerika Serikat dan Israel keukeuh menentang Palestina yang meminta status peningkatan status keanggotaan kepada PBB. Israel bahkan mengancam akan membatalkan perjanjian Oslo 1993 yang mengatur antara Israel dan Palestina.
Negara zionis tersebut mengatakan akan melanggar semua perjanjian kesepakatan damai tersebut dengan Palestina. Presiden Otoritas Palestina, Mahmoud Abbas tak berharap banyak dukungan AS, apalagi Israel.
Untuk menutup suara keduanya, Abbas meminta dukungan Uni Eropa. Setelah Inggris memberikan sinyal dukungan, Prancis juga mengisyaratkan dukungan suara.
Prancis bahkan mengakui negara Palestina. Selain itu, Jerman dan Spanyol pun menyetujui atas prasyarat laiknya Inggris. Jika UE bersatu, maka Palestina dapat menutup suara penolakan AS.
Membahas status Palestina tersebut, Menteri Luar Negeri Inggris, Willian Hague bertemu dengan Menteri Luar Negeri Prancis, Laurent Fabius. Keduanya menunjukkan dukungan.
Sementara ITU, surat kabar Israel mengabarkan AS dan Israel menghelat pembicaraan rahasia untuk membahas isu tersebut. Keduanya dikabarkan sedang berupaya memblokir suara majelis PBB untuk Palestina.