Selasa 27 Nov 2012 21:52 WIB

AS Dukung Terus Israel, Gaza Tetap Berdarah

Warga Palestina merayakan kemenangan atas Israel setelah tercapainya kesepakatan gencatan senjata di Gaza, Rabu (21/11) malam.  (Reuters/Ahmed Zakot)
Warga Palestina merayakan kemenangan atas Israel setelah tercapainya kesepakatan gencatan senjata di Gaza, Rabu (21/11) malam. (Reuters/Ahmed Zakot)

REPUBLIKA.CO.ID, Ron Paul, mantan kandidat moderat dari Partai Republik dalam pemilu presiden Amerika Serikat mengatakan, senjata-senjata Israel disuplai dari uang pajak rakyat Amerika dan dukungan membabibuta Washington kepada Tel Aviv memiliki konsekuensi yang tidak terduka.

Paul dalam sebuah artikel yang dimuat dalam situs Albany Tribune menyatakan, kita harus berbahagia karena gencatan senjata di Jalur Gaza telah disepakati, namun ketika AS tidak mengubah kebijakannya maka pembunuhan akan terulang kembali. Demikian dilaporkan Fars News, Selasa (27/11).

Ia menambahkan, perang di Gaza mengingatkan perang tahun 2009 yang menimbulkan kekerasan di Palestina. Sekitar 1400 warga Palestina gugur di mana hanya 235 dari mereka yang merupakan pejuang. Sementara dari pihak Israel   dengan korban tewas mencapai 13 orang.

Ketika itu, masih kata Paul, dia berkomentar soal peran George W. Bush, Presiden AS di masa itu, dengan mengatakan, senjata dan uang yang digunakan untuk menyerang Gaza adalah senjata dan uang kami. Saya berpendapat kami yang mendorong kekerasan itu. Namun presiden AS tidak mengeluarkan sepatah kata pun untuk mengurangi bentrokan tersebut. Pada dasarnya, ia hanya menjustifikasi kekerasan ini dengan dalih-dalih moral. "Mereka (Israel) berhak melakukan hal itu," ujarnya. Namun ia tidak menyinggung tentang tragedi di Gaza.

Lebih lanjut Paul menandaskan, di pemerintahan Presiden AS Barack Obama peran Washington dalam kekerasan ini tidak berubah dan hanya melanjutkan kesalahan-kesalahan di masa lalu.

Di bagian lainnya pernyataannya, Paul mengatakan, dukungan dana, senjata dan politik AS kepada Israel selama bertahun-tahun menjadi pemantik bentrokan yang tidak ada akhirnya ini. Bom-bom Israel yang dijatuhkan di Gaza, jet-jet tempur dan semua senjata mereka yang digunakan untuk menduduki Tepi Barat dan melindungi distrik-distrik Israel, mayoritas sumber dananya berasal dari uang pajak rakyat Amerika.

Pekan lalu, ketika bentrokan di Gaza memanas, kata Paul, Obama dalam pernyataannya membela Israel dan mengatakan, "Tidak ada negara mana pun di muka bumi ini yang mampu membiarkan jatuhnya roket yang berasal dari perbatasan mengenai warganya." Mengingat presiden ini setiap hari meluncurkan roket di Yaman, Afghanistan dan negara-negara lain maka pernyataannya itu sangat munafik, tidak lucu dan tidak menarik.

Paul melanjutkan, Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton berkunjung ke Tel Aviv untuk bertemu dengan Perdana Menteri Rezim Zionis Benyamin Netanyahu, namun ia tidak siap untuk menemui para pemimpin terpilih Palestina. Clinton mengatakan, "Komitmen Amerika terhadap keamanan Israel sangat kuat dan tidak akan pernah goyah." 

sumber : IRIB/IRNA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement