REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW - Teheran membantah laporan-laporan media mengenai pembicaraan rahasia dengan Washington sebelum pemilihan Presiden AS digelar awal bulan ini.
Iran menganggap AS belum memiliki perubahan dalam sikap dasar mereka terhadap nuklir Iran.
"Selama AS melaksanakan kebijakan-kebijakan masa lalu, tidak akan ada kebutuhan untuk pembicaraan," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Ramin Mehmanparast seperti dikutip Press TV dalam laporannya.
"Ketika kondisi adil untuk melakukan pembicaraan yang disediakan, kami akan menyambut (perundingan), tetapi kami belum melihat ada perubahan mendasar dalam perilaku AS," katanya.
Pada Oktober, surat kabar The New York Times mengatakan pembicaraan rahasia antara pejabat AS dan Iran telah dimulai dan tercapai kesepakatan sementara.
Iran telah bersikeras perundingan harus menunggu sampai setelah pemilihan presiden November, kata surat kabar itu, menghubungkan informasi tersebut kepada seorang pejabat senior di pemerintahan Obama.
Prasyarat iran untuk bernegosiasi dengan AS adalah menghormati hak-hak negara lain, kata Mehmanparast. Dia menambahkan bahwa Amerika masih memaksakan kehendak agar semua negara mengikuti kemauan negeri paman sam itu.