Rabu 28 Nov 2012 11:23 WIB

Mesir Panas, AS Cemas, Mengapa?

Presiden Mesir Muhammad Mursi
Foto: Amr Abdallah Dalsh/Reuters
Presiden Mesir Muhammad Mursi

REPUBLIKA.CO.ID, Amerika Serikat menyatakan prihatin atas keputusan baru-baru ini Presiden Mesir Muhammad Mursi dan menyeru penyelesaian secara damai dan demokratis krisis politik di negara itu.

Juru bicara Gedung Putih, Jay Carney menginformasikan kekhawatiran Washington terhadap keputusan Presiden Mursi. Kantor berita ISNA melaporkan, Selasa (27/11). Dia mengatakan, Presiden Barack Obama ingin stabilitas Mesir terjaga dan masalah tersebut dapat diselesaikan secara damai.

Seraya menekankan Washington akan melanjutkan pembicaraan dengan Kairo, Carney menambahkan masalah penting adalah bahwa rakyat Mesir menginginkan sebuah pemerintah yang mendengar aspirasi mereka.

Sementara itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Victoria Nuland mengatakan, Menlu Hillary Clinton telah menghubungi mitranya dari Mesir Mohamed Kamel Amr dan Menlu Mesir menegaskan keinginan negaranya untuk menyelesaikan krisis politik di negara itu secara demokratis.

"Dalam percakapan itu, Clinton menggarisbawahi harapan Amerika bahwa krisis politik Mesir dapat diselesaikan secara demokratis," tambahnya.

"Kami ingin melihat proses konstitusional bergerak maju dengan cara yang tidak terlalu memusatkan kekuasaan di tangan satu orang," tegas Nuland.

Dia mengatakan Clinton juga memanfaatkan kesempatan itu untuk menindaklanjuti Gaza, di mana Mesir memediasi gencatan senjata setelah sepekan pertempuran antara rezim Zionis Israel dan Palestina. 

sumber : IRIB/IRNA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement