Rabu 28 Nov 2012 12:35 WIB

Sepuluh Orang Tewas Ditembak di Bar

Jenazah (ilustrasi).
Foto: Blogspot.com
Jenazah (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JOS -- Beberapa pria bersenjata berseragam militer, menembaki pengunjung salah satu bar di daerah Barkin Ladi, negara bagian Plateau, Nigeria, Selasa (27/11) waktu setempat. Sepuluh pengunjung bar dilaporkan tewas dihujam timah panas.

Jos saat ini sedang dilanda bentrokan antarkelompok. Awalnya, kelompok bersenjata itu menyerbu bar sebelum akhirnya melepaskan tembakan secara membabi buta kepada para pengunjung.

Barkin Ladi adalah satu daerah berpenduduk mayoritas Kristen. Daerah itu terletak antara wilayah utara yang berpenduduk mayoritas Muslim, dan selatan yang berpenduduk mayoritas Kristen, dari negara yang berpenduduk paling banyak di Afrika itu.

"Para pria bersenjata itu melepaskan tembakan secara serampangan terhadap para pengunjung, menewaskan delapan orang di tempat, sementara dua orang lainnya meninggal kemudian akibat luka tembak," kata Kapten Salisu Ibrahim Mustapha.

"Untuk memprotes pembunuhan itu, beberapa anggota masyarakat memblokir jalan raya, melarang orang menggunakan jalan itu.

Beberapa orang mengklaim pria-pria bersenjata mengakan seragam militer, sementara seorang aktivis Kristen dari Stefanos Foundation menyatakan tindakan yang sama. "Ada satu serangan ke kedai minuman di Heipan Senin malam oleh lima pria bersenjata yang berseragam militer," kata Mark Lipdo kepada AFP, mengacu pada perkampungan di Barkin Ladi.

Mustapha membantah tentara terlibat. Para penjahat menggunakan pakaian seragam tentara atau polisi pada waktu lalu untuk melakukan kejahatan atau aksi kekerasan dan menuduh militer.

Negara bagian Plateau Nigeria dilanda aksi kekerasan yang menewaskan sejumlah orang dalam tahun-tahun belakangan ini. Aksi kekerasan itu sering melibatkan bentrokan antara kelompok Berom yang Kristen dan Hausa-Fulani yang Muslim.

Selain bentrokan etnik, kelompok Boko Haram juga melancarkan serangan-serangan di daerah itu sebagai bagian dari pemberontakannya.

sumber : AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement