REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Luar Negeri RI Marty M Natalegawa mengatakan akan menemui Sekjen PBB Ban Ki Moon dalam akhir pekan ini untuk membahas konflik Suriah yang tak kunjung usai.
Marty juga berencana bertemu dengan Utusan PBB dan Liga Arab untuk Suriah, Lakhdar Brahimi dan Menteri Luar Negeri Turki Ahmet Davutoglu. Dengan ketiga petinggi tersebut, Marty bermaksud membahas penyelesaian perang sipil antara oposisi dan rezim Bashar Al-Assad di Suriah yang telah berlarut-larut hingga 20 bulan.
Indonesia, kata Marty, telah berkomitmen untuk ikut berperan dalam menyelesaikan konflik yang telah menewaskan lebih dari 35 ribu warga tersebut.
"Dengan Brahimi, Ban Ki Moon, dan Menlu Turki, kami menghendaki pertemuan untuk mengetahui perkembangan Suriah. Pasca pertemuan di Islamabad (Pertemuan delapan negara Islam berkembang atau D8), presiden berketetapan agar mencari kontribusi apa yang dapat diupayakan dalam mengatasi situasi di Suriah," tuturnya, Rabu.
Dari pertemuan tersebut, menurut Marty, Indonesia hanya berkeinginan memiliki pemahaman penuh atas semua hal terkait konflik Suriah. Setelah memahami, Indonesia baru akan mengambil sikap untuk mengatasi dan menyelesaikan konflik.
"Pertemuan untuk kita memiliki pemahaman penuh, baru minggu depan konsultasi selanjutnya. Ini kan di Timur Tengah, bukan regional kita, jadi masuknya harus dengan kerendahan hati. Kita datang untuk mendengar, bukan membawa tongkat ajaib yang sim salabim langsung masalah selesai," kata Marty.