Kamis 29 Nov 2012 15:35 WIB

Israel Rusak Kesepakatan Gencatan Senjata

Rep: Afriza Hanifa/ Red: Karta Raharja Ucu
Kapal Israel
Foto: irib
Kapal Israel

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Juru Bicara Hamas, Islam Shahwan menganggap penahanan dua kapal nelayan Palestina oleh Angkatan Laut Israel sebagai pembajakan maritim. Sikap Israel dianggap akan merusak kesepakatan genjatan senjata.

"Kami dalam kondisi mendesak membutuhkan masyarakat internasional untuk melawan musuh, untuk mematuhi ketenangan (genjatan senjata). Dengan tindakan yang tidak dibenarkan ini, upaya ini akan mengancam kehancuran ketenangan," tuturnya.

AL Israel menembaki dua kapal yang berisi nelayan Palestina di Jalur Gaza, Rabu (28/11). Akibatnya, satu kapal dilaporkan tenggelam. Sembilan nelayan dilaporkan ditahan AL Israel. Mereka dituding melanggar zona blokade Israel terhadap perairan Gaza.

Alasan penangkapan itu lantaran Israel memperluas batas zona di Jalur Gaza usai genjatan senjata dengan pejuang Hamas. Juru bicara Militer Israel mengatakan pihaknya menggiring nelayan di dua kapal ke Pelabuhan Mediterania Israel Asdod untuk dimintai keterangan.

Israel sebelumnya memperluas batasan perairan Gaza dari tiga mil menjadi enam mil. Dengan pelonggaran kebijakan blokade tersebut, maka memungkinkan nelayan Gaza mengail ikan di lepas pantai.

Meski demikian, Israel belum secara resmi mengumumkan perubahan blokade tersebut. Namun New York Times mengabarkan seorang pejabat senior pemerintah dan seorang pejabat militer mengkonfirmasi terkait apa yang mereka gambarkan sebagai 'susunan baru' dalam blokade.

Susunan tersebut mengizinkan perahu nelayan berlayar dengan jarak dua kali lebih jauh dari sebelumnya. Meski demikian, perizinan tersebut masih jauh dari apa yang disepakati dalam kesepakatan Oslo September 1993 lalu, antara Palestina dan Israel.

Dalam kesepakatan tersebut, nelayan Palestina boleh berlayar hingga 20 mil laut dari pantai. Namun pakar mengatakan kesepakatan itu tak pernah mendatangkan hasil. Negosiasi kedua negara pun belum dilanjutkan.

Pascagenjatan senjata antara Hamas dan Israel setelah perang mematikan delapan hari di Jalur Gaza, negosiasi pun tak berlanjut. Padahal, Palestina mensyaratkan pembukaan blokade Gaza dalam genjatan senjata.

Israel mengatakan permasalahan blokade membutuhkan proses. Negara zionis tersebut pun mengklaim sedang menuju proses peringanan blokade.

Selain perairan, Israel juga melonggarkan blokade lahan pertanian. Petani Gaza diperbolehkan menggarap ladang di dekat perbatasan yang sebelumnya merupakan kawasan larangan bagi warga Palestina.

Pihak Israel mengklaim blokade yang dilakukan dalam rangka mencegah penyelundupan senjata kepada militan di Jalur Gaza. Israel menuduh Hamas telah melakukan penyelundupan tersebut pascamenguasai wilayah Gaza pada 2007 lalu.

sumber : Reuters/NYT/Mina
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement