Kamis 29 Nov 2012 15:58 WIB

AS 'Keukeuh' Menentang Upaya Palestina ke PBB

Secretary of State Hillary Rodham Clinton meets with Indonesia's Foreign Minister Marty Natalegawa (not pictured) at the State Department in Washington, Thursday, Sept. 20, 2012.
Foto: AP/Jacquelyn Martin
Secretary of State Hillary Rodham Clinton meets with Indonesia's Foreign Minister Marty Natalegawa (not pictured) at the State Department in Washington, Thursday, Sept. 20, 2012.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Hillary Clinton pada Rabu (29/11) kembali menegaskan sikapnya menentang upaya Palestina untuk meningkatkan statusnya di PBB.  

Hillary mengatakan bahwa satu-satunya jalan menuju negara Palestina merdeka adalah melalui perundingan langsung.

"Saya telah mengatakan berulang kali bahwa jalan menuju solusi dua-negara yang memenuhi aspirasi rakyat Palestina adalah melalui Jerusalem dan Ramallah, bukan New York," kata Hillary kepada wartawan, mengulangi sikap oposisi AS terhadap permintaan Palestina untuk meningkatkan statusnya di PBB.

"Kami telah menyatakan dengan sangat jelas kepada pemimpin Palestina bahwa kami menentang upaya Palestina untuk meningkatkan status mereka di PBB di luar kerangka" negosiasi langsung.

Para diplomat AS memperingatkan bahwa apa pun yang terjadi pada hari Kamis di PBB "tidak akan menghasilkan hasil" yang menjadi dambaan semua orang. "Satu-satunya cara untuk mendapatkan solusi yang langgeng adalah untuk memulai langsung negosiasi," tegas Hillary. 

"Dan kita membutuhkan lingkungan yang kondusif untuk itu dan kami mendesak kedua belah pihak untuk menahan diri dari tindakan yang mungkin, dengan cara apapun, membuat negosiasi yang berfokus pada pencapaian resolusi lebih sulit dilakukan."

Palestina mengajukan peningkatan statusnya dari entitas pemantau menjadi negara pemantau non-anggota PBB. Mereka akan mengajukannya pada Sidang Umum PBB yang digelar di Washington pada Kamis sore.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement