Kamis 29 Nov 2012 17:40 WIB

Delegasi Indonesia untuk Palestina Tertahan di Raffah Mesir

Rep: Muhammad Akbar Wijaya/ Red: Fernan Rahadi
Warga Palestina sedang menanti antrean untuk melewati pintu Raffah di Jalur Gaza.
Foto: AP/Eyad Baba
Warga Palestina sedang menanti antrean untuk melewati pintu Raffah di Jalur Gaza.

REPUBLIKA.CO.ID, RAFFAH -- Delegasi Komisi I DPR untuk Palestina telah sampai di pintu perbatasan Raffah Mesir. Upaya delegasi melintasi perbatasan terhambat karena adanya pemeriksaan ketat dari petugas imigrasi Mesir.

Delegasi Indonesia harus menunggu di imigrasi Raffah, Mesir, sekitar dua jam. "Pemeriksaan di wilayah perbatasan konflik memang selalu memakan banyak waktu," kata anggota delegasi Komisi I DPR untuk Palestina, Meutya Viada Hafid, kepada Republika, Kamis (29/11) sore waktu Raffah, Mesir.

Meutya mengatakan sebenarnya delegasi Indonesia bisa melalui perbatasan Raffah Mesir dengan mudah mengingat pihak KBRI di Kairo dan KBRI di Amman telah berkoordinasi dengan pemerintah Mesir dan Palestina.

Namun saat tiba perbatasan, terjadi penambahan jumlah delegasi yang berasal dari beberapa lembaga bantuan kemanusiaan. Alhasil, petugas di perbatasan Raffah Mesir harus melakukan pemeriksaan lebih ketat karena mereka tidak masuk dalam daftar yang diajukan KBRI Kairo dan Amman.

"Alasan menambah waktu menunggu lebih lama karena semangat respons lembaga donor yang baru bergabung sejak delagasi di Kairo," kata Meutya.

Meutya menyatakan, sedianya hari ini delegasi Indonesia akan bertemu dengan Perdana Menteri Palestina Ismail Haniyah dan Parlemen Palestina. Namun karena lamanya proses keluar Raffah Mesir, belum bisa dipastikan apakah jadwal bertemu dengan Haniyah tetap akan dilangsungkan.

Staf Sekretariat Komisi I DPR, Dwiana Haridata mengatakan penambahan anggota delegasi yang ingin masuk ke Palestina sudah terjadi sejak delegasi berada di Kairo.  Penambahan berasal dari lembaga kemanusiaan di Indonesia, yakni Komite Nasional untuk Rakyat Palestina, Dompet Dhuafa, Rumah Zakat Indonesia, Andara, Aksi Cepat Tanggap, dan PKPU.

"Mereka membawa peralatan medis, obat-obatan, pakaian, dokter, dan bantuan uang," ujar Dwi.

Dwi menginformasikan saat ini delegasi Parlemen Palestina sebenarnya sudah menunggu delegasi Indonesia di pintu masuk perbatasan Raffah-Palestina. Namun Dwi belum bisa memastikan kapan delegasi Indonesia bisa diizinkan memasuki Raffah Palestina.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement