REPUBLIKA.CO.ID, Laporan Wartawan Republika M Akbar Wijaya dari El Arish
EL ARISH -- Delegasi Komisi I DPR untuk Palestina bertolak dari Kairo menuju El Arish. Perjalanan di tempuh lewat jalur darat sekitar pukul 12:30 siang waktu Kairo. Yang menarik dari perjalanan ini adalah pengawalan ketat petugas keamanan Mesir di sepanjang perjalanan.
Ada setidaknya dua mini truck Polisi Mesir yang "mendampingi" rombongan sepanjang perjalanan. Mobil polisi pertama berisi lima personil Polisi Mesir bersenjata lengkap bertugas membuka jalan.
Sedangkan mobil kedua menjaga rombongan dari belakang, guna memastikan tak ada serangan. Mereka semua dilengkapi senjata legendaris Rusia, AK- 47.
Sas-sus yang beredar, jalur Kairo menuju El Arish merupakan jalur rawan. Padang gurun yang menghampar di sepanjang perjalanan kerap dimanfaatkan oleh penyerang bersenjata merampok kendaraan yang melintas. Tak mau ambil risiko, KBRI Mesir meminta agar delegasi Indonesi diberi pengawalan khusus hingga ke Raffah.
"Polisi yang mengawal perjalanan kita berpangkat Brigadir Jendral," kata seorang staf KBRI Kairo yang tak mau disebut namanya ke Republika.
Ada setidaknya lima pos pemeriksaan militer yang mesti dilalui rombongan di sepanjang perjalanan Kairo menuju El Arish. Di sepanjang perjalanan, suasan hening menemani perjalanan rombongan.
Beberapa pemukiman yang ada di sepanjang jalan tak memperlihatkan aktivitas masyarakat yang mencolok. Mereka seolah tak terlibat dalam pergolakan politik yang tengah terjadi di jantung Kota Kairo, Tahrir Square.
Delegasi Indonesia akhirnya tiba di El Arish sekitar pukul 17:30 waktu setempat. Rombongan bermalam di Swiss in Hotel sebelum keesokan pagi bertolak menuju Rafah.
Selama berada di Gaza delegasi Indonesia dijadwalkan akan bertemu dengan Parlemen Palestina dan Perdana Menteri Ismail Haniyeh. Delegasi juga akan meninjau pembangunan Rumah Sakit Indonesia dan menjenguk korban perang Israel di Rumah Sakit Shifa, Gaza.