Kamis 29 Nov 2012 20:31 WIB

AS: Palestina Tempuh Jalan Sesat

Rep: Afriza Hanifa/ Red: Karta Raharja Ucu
Menteri Luar Negeri AS, Hillary R Clinton, berbicara saat melakukan konfwrensi pers usai pertemuan dengan Menteri Luar Negeri RI, Marty Natalegawa, di Jakarta, Senin (3/9) malam.
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Menteri Luar Negeri AS, Hillary R Clinton, berbicara saat melakukan konfwrensi pers usai pertemuan dengan Menteri Luar Negeri RI, Marty Natalegawa, di Jakarta, Senin (3/9) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Israel dan Amerika Serikat 'kebakaran jenggot' dengan langkah Palestina di PBB. Soalnya, mayoritas anggota PBB mendukung langkah Palestina meningkatkan status di PBB.

Wakil Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, William Burns menyatakan seruan pada Presiden Otoritas Palestina, Mahmoud Abbas agar menghentikan upaya peningkatan status di PBB.

"Kami menjanjikan Presiden Barack Obama akan kembali terlibat sebagai mediator pada 2013 jika Abbas meninggalkan upaya kenegaraan," ujarnya. Namun Abbas segera menolak permintaan AS tersebut.

Desakan senada datang dari Menteri Luar Negeri AS, Hillary Clinton yang berpandangan langkah Palestina tersebut sesat. Upaya perdamaian Israel hanyalah dilakukan dengan negosiasi, bukan meminta status baru di PBB.

"Jalan menuju solusi dua negara yang memenuhi aspirasi rakyat Palestina adalah melalui Yerussalem dan Ramallah, bukan New York. Satu-satunya cara untuk mendapatkan solusi yang langgeng adalah untuk memulai negosiasi langsung," tuturnya.

sumber : Reuters/AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement