Kamis 29 Nov 2012 20:34 WIB

Gagal Tekan Palestina, AS Sebut New York bukan Solusi

Secretary of State Hillary Rodham Clinton meets with Indonesia's Foreign Minister Marty Natalegawa (not pictured) at the State Department in Washington, Thursday, Sept. 20, 2012.
Foto: AP/Jacquelyn Martin
Secretary of State Hillary Rodham Clinton meets with Indonesia's Foreign Minister Marty Natalegawa (not pictured) at the State Department in Washington, Thursday, Sept. 20, 2012.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Hillary Clinton dalam malam menjelang pemungutan suara di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Rabu, mengatakan bahwa satu-satunya jalan menuju negara Palestina merdeka adalah melalui perundingan langsung.

"Saya telah mengatakan berulang kali bahwa jalan menuju solusi dua-negara yang memenuhi aspirasi rakyat Palestina adalah melalui Jerusalem dan Ramallah, bukan New York," kata Hillary kepada wrtawan, mengulangi sikap oposisi AS terhadap permintaan Palestina untuk meningkatkan statusnya di PBB.

"Kami telah menyatakan dengan sangat jelas kepada pemimpin Palestina bahwa kami menentang upaya Palestina untuk meningkatkan status mereka di PBB di luar kerangka" negosiasi langsung.

Para diplomat AS memperingatkan bahwa apa pun yang terjadi pada hari Kamis di PBB "tidak akan menghasilkan hasil" yang menjadi dambaan semua orang.

"Satu-satunya cara untuk mendapatkan solusi yang langgeng adalah untuk memulai langsung negosiasi," tegas Hillary.

"Dan kita membutuhkan lingkungan yang kondusif untuk itu dan kami mendesak kedua belah pihak untuk menahan diri dari tindakan yang mungkin, dengan cara apapun, membuat negosiasi yang berfokus pada pencapaian resolusi lebih sulit dilakukan."

Amerika Serikat Rabu pagi menekan Presiden Palestina Mahmud Abbas untuk tidak mencari status PBB yang lebih tinggi, dalam upaya terakhir untuk mencegahnya.

Wakil Menteri Luar Negeri Amerika Serikat William Burns dan utusan Timur Tengah David Hale bertemu dengan Abbas di hotelnya tetapi gagal untuk membuat pemimpin Palestina itu menarik resolusinya atau membuat perubahan, kata para pejabat.

Para pejabat AS telah menegaskan bahwa Amerika Serikat akan menentang upaya Palestina itu jika mereka tetap dengan rencananya pada Kamis mendatang, demikian AFP.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement