Kamis 29 Nov 2012 22:47 WIB

Apa Untungnya Status Palestina Meningkat di PBB?

Rep: Afriza Hanifa/ Red: Hafidz Muftisany
Presiden Palestina Mahmoud Abbas saat mengajukan keanggotaan Palestina di PBB
Foto: reuters
Presiden Palestina Mahmoud Abbas saat mengajukan keanggotaan Palestina di PBB

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Palestina melalui Presiden Otoritas Mahmud Abbas akan mengajukan peningkatan status negara itu di PBB Jumat (30/11) waktu setempat.

Setelah ditolak menjadi anggota penuh tahun 2011 lalu, kini Palestina ingin status di PBB menjadi negara non-anggota.

Untuk mengeluarkan resolusi itu dibutuhkan dua pertiga suara anggota di Majelis Umum PBB. Jika permohonan Palestina ini terkabul, apa keuntungan bagi negara yang masih terjajah itu?

Dengan peningkatan status, Palestina apat bergabung pada lembaga internasional. Palestina juga dapat bergabung di Pengadilan Kejahatan Internasional (ICC) untuk menuntut Israel atas kejahatan perang.

Situasi inilah yang dicoba ditolak oleh Israel dan sekutunya di PBB. Namun hingga Rabu (28/11) sore, sebagian besar negara Eropa telah menyatakan dukungan.

Beberapa negara Eropa yang berjanji akan mendukung diantaranya Austria, Denmark, Norwegia, Finlandia, Perancis, Yunani, Islandia, Irlandia, Luksemburg, Malta, Portugal, Spanyol dan Swiss.

Adapun Inggris menyatakan siap memilih ya jika Palestina memenuhi syarat. Sementara negara yang akan abstain diantaranya Estonia dan Lithuania dan Republik Ceko

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement