REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Yaman hari Kamis menawarkan hadiah 25.000 dolar bagi penangkapan pembunuh seorang diplomat Arab Saudi, sehari setelah ia ditembak mati dalam serangan yang dituduhkan pada Alqaidah.
Serangan Rabu yang menewaskan Khaled al-Enizi, seorang perwira militer di Kedutaan Besar Arab Saudi, dan warga Yaman pengawalnya menggarisbawahi tantangan yang dihadapi negara sekutu AS itu sejak pemberontakan tahun lalu yang menggulingkan Presiden Ali Abdullah Saleh.
Sebuah komite keamanan Yaman menawarkan hadiah lima juta rial (25.000 dolar) bagi pemberi informasi yang mengarah pada penangkapan pembunuh, kata Kantor Berita Saba.
Para penyerang, yang mengenakan pakaian aparat keamanan, memblokade mobil yang membawa Enizi, seorang asisten atase militer di Kedubes Arab Saudi, dan memberondongkan tembakan, kata komite keamanan itu dalam sebuah pernyataan. Diplomat itu dan pengawalnya tewas seketika.
Belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu, yang terjadi di dekat rumah diplomat tersebut di Sanaa, ibu kota Yaman, namun seorang pejabat keamanan Yaman mengatakan Rabu bahwa pihak berwenang memperkirakan Al Qaida sebagai pelakunya.
Pemulihan stabilitas Yaman merupakan prioritas internasional karena posisi strategisnya yang berdekatan dengan negara pengekspor minyak Arab Saudi dan jalur perkapalan internasional.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
