REPUBLIKA.CO.ID, ZAGREB -- Perawat dan guru di Kroasia melancarkan pemogokan satu-hari pada Kamis, protes besar utama terhadap tindakan penghematan di negeri tersebut, yang akan bergabung dengan Uni Eropa tahun depan.
Serikat pekerja mengatakan lebih dari 70 ribu dari sebanyak 100 ribu orang yang bekerja di sekolah, universitas dan rumah sakit bergabung dalam pemogokan itu guna memprotes pengurangan bonus dan pemotongan dalam rancangan gaji sektor layanan masyarakat yang diumumkan untuk 2013.
Pemerintah Kroasia yang baru berkuasa satu tahun membatalkan kesepakatan kolektif dengan serikat pekerja sektor layanan masyarakat awal tahun ini, dalam upaya merundingkan ulang ketentuan kontrak. Pemerintah menyatakan akan memotong 2,3 miliar kuna (393 juta dolar AS) dari rancangan gaji tahun depan.
Pemerintah sedang berusaha mengkonsolidasikan keuangan pemerintah dan menghidupkan kembali ekonomi, yang kini berada pada tahun keempat resesi, kata Reuters --yang dipantau ANTARA di Jakarta, Jumat pagi.
Defisit anggaran akan dikurangi sampai 3,5 persen dari produk domestik kotor tahun ini dari 4,4 persen tahun lalu. Tapi untuk tahun depan, defisit dipandang naik jadi 3,8 persen akibat biaya masuk Uni Eropa, biaya pembayaran kembali pinjaman yang lebih tinggi dan penataan kembali industri pembuatan kapal, yang sakit.
Kroasia dijadwalkan bergabung dengan Uni Eropa pada Juli tahun depan. Para guru telah mengancam akan melakukan pemogokan baru sampai akhir tahun ajaran ini, jika pemerintah tidak mengubah rencananya untuk mengurangi anggaran pendidikan.
Upaya Kroasia untuk mengkonsolidasikan keuangan telah membantunya mempertahankan tingkat penanaman modalnya, yang cuma setitik di atas status spekulatif.
(1 dolar AS = 5,8475 kuna Kroasia).