REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Seorang anggota Majelis (Parlemen) Iran menuding Amerika Serikat dan Israel telah mempengaruhi resolusi hak asasi manusia PBB terhadap Republik Islam Iran.
Komite Sidang Majelis Umum PBB pada Selasa (27/11) mengutuk Iran karena pelanggaran hak asasi manusia. Sebanyak 83 negara memberi suara yang mendukung resolusi tersebut, 31 menentang dan 68 negara abstain.
"Laporan (komite itu) disiapkan oleh Barat untuk melayani tuntutan rezim Zionis (Israel) dan AS. Dan mereka mengeluarkan laporan yang bermusuhan semacam itu," kata Mohammad Hassan Asafari, anggota Komisi Kebijakan Luar Negeri dan Keamanan Nasional di Majelis Iran, Rabu, sebagaimana dilaporkan Xinhua.
Masih pada Selasa, Sekretaris Biro Hak Asasi Manusia di Iran, Mohammad Javad Larijani, mengecam laporan yang dirilis penyelidik hak asasi manusia PBB mengenai Iran. Ia mengatakan laporan tersebut "tidak memiliki dasar hukum".
Pekan lalu, Ahmed Shaheed, rapporteur khusus PBB mengenai situasi hak asasi manusia di Iran, mengatakan Republik Islam tersebut telah berulangkali membatasi kebebasan media dan pegiat hak asasi manusia di dalam negeri itu serta menahan sejumlah dari mereka.