Jumat 30 Nov 2012 11:17 WIB

Sinyal Internet-HP di Suriah Terputus

Asap pekat membubung di sejumlah apartemen yang terkena serangan bom di kawasan Distrik Saif Ad-Daulah di Aleppo, Suriah.
Foto: AP Photo/Manu Brab
Asap pekat membubung di sejumlah apartemen yang terkena serangan bom di kawasan Distrik Saif Ad-Daulah di Aleppo, Suriah.

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Kebanyakan layanan internet di Suriah terputus pada Kamis (29/11), sementara sinyal telepon genggam juga terganggu, kata perusahaan teknologi Amerika Serikat (AS) yang memantau lalu lintas jejaring di negara yang dirongrong krisis tersebut.

Mulai pukul 12.26 waktu setempat (17.26 WIB), saluran Internet internasional di Suriah telah terputus. "Di meja saluran global, semua 84 IP address suriah sudah tak bisa dijangkau, sehingga efektif saluran Internet tak tersedia di negara itu," kata perusahaan AS Renesys di jejaringnya, seperti dilansir dari Xinhua, Jumat (30/11).

Menurut pegiat Suriah, pemerintah Suriah seringkali memutus layanan Internet dan telepon sebelum melancarkan operasi militer besar, yang pada Kamis memicu spekulasi tentang serangan dalam waktu dekat oleh pasukan militer pemerintah. Sepanjang hari itu, pasukan pemerintah dan pasukan oposisi telah terlibat bentrokan di dekat Ibu Kota Suriah, Damaskus. Bentrokan itu memutus jalan menuju bandar udara Damaskus.

Pada Kamis pagi, satu bom meledak di dekat rumah seorang anggota terkemuka Partai Al-Baath yang berkuasa di Suriah. Peristiwa itu berlangsung di Provinsi Daraa, Suriah selatan dan menewaskan tiga polisi dan melukai beberapa orang lagi.

 

Bahan peledak itu, yang berbobot 50 kilogram, meledak di luar rumah seorang sekretaris Partai Al-Baath, mengakibatkan kerusakan pada beberapa bangunan di dekatnya. Pada Rabu (28/11), satu bom mobil mengguncang Kota Kecil Busra di pinggiran Daraa dan menewaskan dua orang.

Pertemuan telah meningkat antara pasukan pemerintah dan gerilyawan dukungan Barat yang berusaha mengikis kekuasaan pemerintah di Suriah atas ibu kota negeri tersebut dan tempat lain di negeri itu dengan harapan bisa mempercepat kejatuhan pemerintah Presiden Bashar al-Assad.

sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement