Jumat 30 Nov 2012 11:28 WIB

Jerman Berubah Sikap, Israel: Kita Kehilangan Eropa

Rakyat Palestina memenuhi jalanan di Ramallah, Tepi Barat, untuk merayakan perubahan status dari pemantau menjadi negara non anggota PBB.
Foto: REUTERS
Rakyat Palestina memenuhi jalanan di Ramallah, Tepi Barat, untuk merayakan perubahan status dari pemantau menjadi negara non anggota PBB.

REPUBLIKA.CO.ID, Pemimpin PLO, Mahmoud Abbas dan rakyat Palestina kini menikmati dukungan masif meyakinkan dalam pemungutan suara di Majelis Umum PBB, Kamis (29/11) dalam penentuan status Palestina menjadi negara pemantau non-anggota.

Dukungan berubah mencolok untuk Palestina. Lebih banyak negara Eropa memutuskan berubah pikiran dan halauan, pada esensinya, tulis Haaretz, Kamis (29/11) meninggalkan Israel 'berjuang' untuk dirinya sendiri.

Awal Kamis Pagi, beberapa jam sebelum voting, Jerman berubah sikap. Negara itu memutuskan abstain dari voting alih-alin menentang pengajuan status Palestina. Sikap itu pun sudah diprediksi oleh Israel.

"Keputusan ini jangan dipandang ringan," dalih Menteri Luar Negeri Guido Westerwelle. "Jerman juga memiliki bagian dalam kemerdekaan negara Palestina. Kami telah mengkampanyekan ini dalam banyak cara, namun langkah menuju status kenegaraan hanya bisa dihasilkan dari negosiasi antara Israel dan Palestina," ujar Jerman.

Majelis Umum PBB diharapkan meloloskan resolusi bersejarah yang mengakui wilayah Palestina sesuai dengan perbatasan tahun 1967 saat berstatus sebagai negara pemantau nonanggota.

Italia pada Kamis juga menyatakan akan mendukung status tersebut. Menentang resolusi tersebut, Israel dan AS terisolasi dengan Kanada dan segelintir negara lain.

Kondisi ini memberi efek, meninggalkan Israel tanpa negara Eropa mendukungnya di forum Internasional. Pejabat di Israel menyatakan, keputusan Jerman dipengaruhi oleh Inggris. "Sikap berputar haluan Inggris yang dramatis mendorong Jerman juga berubah pikiran," ujar keterangan dari kantor Kementrian Luar Negeri Israel. "Kita kehilangan Eropa, lebih dari setengah dari negara-negara di sana memilih untuk Palestina dan sisanya abstain."

Bulgaria dan Rumania, dua negara yang pernah menggelar diskusi intensif dengan Israel dalam beberapa hari terakhir, juga berganti posisi. Keduanya abstain. Sementara Belgia, mengumumkan Kamis pagi bahwa mereka akan memilih Palestina. Menteri Luar Negeri Belgia, Didier Ryenders, menegaskan meski memilih Palestina namun utusan khususnya di PBB akan

mendesakkan pembaruan negosiasi antara Israel dan Palestina.

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement