REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Palestina akhirnya diakui oleh PBB sebagai suatu negara. Namun, Amerika Serikat (AS) tidak turut mengakui Palestina sebagai suatu negara dalam voting di sidang umum PBB. Karena itu, Fraksi PKS mengaku kecewa atas sikap Amerika Serikat yang menolak pengakuan negara itu.
Fraksi PKS pun mengimbau AS untuk mengoreksi diri atas tindakannya tersebut. "Ya pokoknya Amerika harus mengoreksi perannya bagi Palestina," ujar Ketua Fraksi PKS Hidayat Nurwahid di Gedung Parlemen Jakarta, Jumat (30/11).
Hidayat mengatakan, ada 138 negara yang mendukung Palestina diakui sebagai negara dan sembilan negara menolak. Dari sembilan negara tersebut, AS adalas salah satunya.
Hal ini menurutnya membuktikan bahwa AS selalu mendukung kegiatan Israel. "Amerika termasuk salah satu dari 9 negara itu. Masa mereka akan terus mendukung kegiatan Israel dan masa mereka juga akan terus di pihak minoritas," kata Hidayat.
Namun, di luar dari itu, pihaknya mengaku senang atas pengakuan PBB tersebut. Sehingga, kata dia, FPKS akan melakukan acara syukuran Fraksi PKS DPR untuk 'Negara Palestina yang Merdeka dan Berdaulat'.
Acara ini dihadiri oleh Ketua Fraksi PKS DPR Hidayat Nur Wahid, Dubes Palestina untuk Indonesia, HE Fariz Mehdawi, serta Koordinator Kaukus Parlemen Indonesia untuk Palestina, Al Muzzammil Yusuf dan Eva Kusuma Sundari, pada Jumat (30/11).
Sebelumnya, Amerika Serikat (AS) menentang pengakuan Palestina sebagai sebuah negara oleh PBB. Duta Besar AS untuk PBB Susan Rice menegaskan bahwa hasil voting di Sidang Umum PBB tidak mengubah status Palestina.