REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA –- Palestina telah diakui dan disahkan sebagai Negara Peninjau di PBB dalam Sidang Majelis Umum PBB di Markas Besar PBB, New York, pada Kamis (29/11) sore waktu setempat atau Jumat (30/11) pagi waktu Indonesia.
Menteri Luar Negeri, Marty Natalegawa, menyatakan Indonesia menegaskan kembali sikapnya terhadap Palestina. Indonesia, katanya, bukan hanya mendukung, tetapi ikut memprakarsai resolusi tersebut dengan beberapa negara lainnya, sebagai co-sponsor.
Dalam pernyataan yang disampaikan Menlu Marty pada Sidang Majelis Umum PBB, Indonesia menegaskan kembali agar masyarakat internasional harus mengambil langkah nyata bagi upaya mewujudkan hak-hak rakyat Palestina untuk merdeka dan berdaulat.
“Waktunya telah tiba bagi masyarakat Internasional untuk melakukan tindakan yang benar. Dunia tidak boleh lagi menutup mata terhadap penderitaan rakyat Palestina yang telah berlangsung lama,” katanya seperti dikutip dari situs www.setkab.go.id.
Indonesia menyampaikan meskipun terdapat berbagai rintangan yang besar oleh kekuatan penjajah, rakyat Palestina telah membangun dan memiliki kemampuan untuk berperan sebagai sebuah negara. Untuk itu, lanjutnya, tidak ada alasan masyarakat internasional menolak permohonan Palestina menjadi Negara Peninjau.
Indonesia juga menyampaikan agar aplikasi Palestina untuk menjadi anggota penuh PBB dapat segera terwujud. “Keanggotaan Penuh Palestina di PBB sesuai dan konsisten dengan visi two-State solution,” ucap Marty.
Dalam kesempatan tersebut, Indonesia juga menekankan pentingnya dimulainya kembali proses perdamaian dan penciptaan kondisi yang kondusif untuk memulai kembali proses perundingan damai, termasuk dihentikannya pembangunan pemukiman Israel yang tidak sah dan penghukuman kolektif yang tidak berperikemanusiaan.
Di saat yang sama, Indonesia juga menegaskan arti penting dialog yang dilakukan di antara rakyat Palestina. Resolusi Majelis Umum PBB yang mengesahkan Palestina sebagai Negara Peninjau didukung oleh 138 negara. Tercatat 9 negara menolak dan 41 negara mengambil posisi abstain.
Menlu Marty M. Natalegawa yang hadir dalam sidang itu mengatakan Presiden Mahmoud Abbas datang langsung ke Markas Besar PBB di New York untuk menyampaikan keinginan Palestina tersebut menjadi Negara Peninjau. “Pengesahan Palestina menjadi Negara Peninjau di PBB memiliki simbol politik yang sangat penting dalam diplomasi,” jelas Marty.