Sabtu 01 Dec 2012 02:19 WIB

Teheran-Moskow Bahas Program Nuklir Iran

Fasilitas nuklir Iran
Foto: telegraph.co.uk
Fasilitas nuklir Iran

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Wakil Menteri Menteri Luar Negeri Iran bidang Hukum dan Hubungan Internasional, Mohammad Mehdi Akoundzadeh, dan Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Ryabkov, dalam pertemuan di Moskow Kamis membahas program nuklir Iran.

Kedua pihak bertukar pandangan secara rinci mengenai status program nuklir Iran dan prospek perundingan mendatang antara Teheran dan Kelompok 5+1 (lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB plus Jerman). Mereka juga membahas konferensi internasional tentang Timur Tengah bebas dari senjata pemusnah massal yang telah ditunda hingga 2013 dan juga tentang konvensi pelarangan senjata kimia.

Isu-isu regional dan internasional yang penting demi kepentingan bersama kedua negara juga di antara topik bahasan lainnya antara Akhoundzadeh dan Ryabkov.

Rusia mendukung penyelesaian damai atas kesalahpahaman yang ada di sekitarnya kegiatan damai nuklir Iran melalui perundingan, dan menegaskan kembali tentang perlunya mengadakan putaran baru pembicaraan antara Iran dan Kelompok 5 +1.

Rybkov yang baru saja berpartisipasi dalam diskusi para direktur politik kementerian luar negeri negara G5 +1 di Brussels mengatakan kepada wartawan Rusia, bahwa tekanan dan ancaman terhadap Iran harus dihentikan.

Perunding nuklir Rusia memperingatkan bahwa mengancam untuk mengambil tindakan terhadap hasil-hasil Iran dalam mengganggu pembicaraan Iran-G5+1 dan ini sangat memprihatinkan. "Mengancam untuk menyerang dan menjatuhkan sanksi-sanksi terhadap Iran yang terus-menerus terdengar telah membuat situasi lebih rumit," kata diplomat Rusia itu.

Dalam laporan IRNA, Ryabkov mengatakan, "Kami akan terus menjelaskan tentang hasil diplomasi dalam pembicaraan kami dengan para pendukung adopsi langkah-langkah radikal terhadap Iran."

Akhoundzadeh berada di Moskow untuk kunjungan dua-hari dan melakukan pembicaraan dengan para pejabat Rusia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement