Laporan Wartawan Republika Muhammad Akbar Wijaya dari Jalur Gaza
REPUBLIKA.CO.ID, RAFFAH -- Serangan delapan hari militer Israel ke Jalur Gaza, Palestina, telah menghancurkan banyak bangunan di kawasan ini.
Namun, serangan itu tidak pernah bisa meruntuhkan semangat juang rakyat Gaza dalam membebaskan tanah mereka dan Masjid Aqsa dari pendudukan Israel.
Dampak serangan udara Israel langsung saya rasakan ketika mulai menjejakan kaki di pintu masuk kantor imigrasi Raffah, Palestina. ROL yang datang ke Gaza, menyaksikan foto-foto warga Palestina yang menjadi korban serangan Israel terpampang di sekeliling ruangan.
Berbagai foto itu merekam semua luka dan duka warga Gaza. Ada gambar anak perempuan Palestina dengan wajah berlumur darah menangis. Ibu yang tak berdaya menggendong anaknya dari balik reruntuhan bangunan. Dan, berbagai memoralibia dari korban anak-anak seperti potongan boneka, sepatu, tas sekolah dan selosong rudal F16 milik Israel.
Selain foto para korban, di tempat ini juga terdapat rudal Israel dan mobil milik pimpinan Bridage Al-Qassam, Ahmad Al-Jabbar. "Dalam serangan ini Israel fokus menyerang keluarga. Korban terbanyak adalah perempuan dan bayi," kata Kepala Protokoler Parlemen Palestina, Majed Nazebda, Kamis (29/11) siang waktu Gaza.