Sabtu 01 Dec 2012 01:46 WIB

Gerakan Non Blok Dukung Palestina

Save Palestina (ilustrasi)
Foto: Ahmad Syarifudin
Save Palestina (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Wakil Tetap Iran di PBB yang mewakili Gerakan Non-Blok (GNB) di Perserikatan Bangsa Bangsa Mohammad Khazaee mengatakan GNB menyambut status pengamat Palestina di PBB.

Berbicara atas nama GNB dan mewakilinya di badan internasional itu, dia mengatakan, 'Gerakan ini mendukung upaya Palestina untuk meningkatkan keanggotaan mereka di PBB dengan status pengamat."

Khazaee menyampaikan pidato pada kesempatan hari solidaritas dengan bangsa Palestina dan persetujuan Palestina sebagai anggota pengamat PBB pada Kamis di markas PBB di New York.

"Kami ingin masalah Palestina dan masalah pengungsi harus diselesaikan secara adil," kata Khazaee.

Dia mencatat bahwa Gerakan Non-Blok menyerukan tindakan segera dan sungguh-sungguh dari masyarakat internasional untuk mengutuk agresi rezim Zionis terhadap warga Palestina.

Menunjuk pada keputusan-keputusan yang dibuat KTT GNB ke-16 di Teheran pada akhir Agustus, Khazaee mengatakan, "GNB mendukung upaya Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon dan juga upaya yang dilakukan oleh Komite untuk Mengakui Hak-Hak Bangsa Palestina menyesal bahwa penguasa pendudukan terus melanggar resolusi PBB."

Dia mengatakan bahwa agresi terus menerus rezim Zionis terhadap hak-hak Palestina dan pengepungan Gaza adalah pelanggaran nyata terhadap hak-hak rakyat Palestina.

"Sebanyak 160 warga Palestina dibunuh (baru-baru ini) oleh rezim yang melawan semua prinsip-prinsip internasional dan undang-undang itu," tambah Khazaee.

Sebanyak 193 negara anggota PBB memberi suara - 138 berbanding sembilan, dan 41 abstain - untuk mendukung rancangan resolusi yang disusun bersama oleh sebanyak 70 negara - termasuk China, Aljazair, Angola, Brazil, Kuba, Jordania, Kenya, Nigeria, Pakistan, Peru, Qatar, Senegal, Afrika Selatan, Tajikistan, Venezuela dan Zimbabwe.

Sepuluh negara ditambahkan ke dalam daftar pengaju bersama rancangan resolusi itu. Kanada, Israel dan Amerika Serikat memberi suara menentang rancangan resolusi tersebut.

Setelah Vuk Jeremic, Presiden Pertemuan Ke-67 Sidang Majelis Umum mengumumkan hasil pemungutan suara itu, sambutan meriah datang dari ruang Sidang Majelis Umum.

Banyak duta besar dan diplomat menyambangi untuk berjabat tangan dengan Presiden Palestina Mahmud Abbas guna menyampaikan ucapan selamat mereka.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement