Sabtu 01 Dec 2012 06:02 WIB

Inilah Makanan yang Paling Banyak Terbuang di Dunia

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Heri Ruslan
Roti (ilustrasi)
Roti (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Roti menjadi penyebab utama menumpuknya limbah dari sisa makanan di dunia. Dalam contoh kasus di Inggris, 32 persen limbah makanan yang terbuang adalah roti dan sejenisnya.

Sisa makanan merupakan masalah besar yang dihadapi negara maju juga negara berkembang seperti Indonesia. Di Amerika Serikat, sebanyak 40 persen makanan sisa terbuang setiap tahunannya. Itu setara dengan membuang uang 165 miliar dolar AS per tahun.

Cara satu-satunya untuk mengatasi problem ini adalah mengurangi limbah roti melalui peningkatan masa awetnya roti. Kepala Peneliti dari Texas Tech University, Don Stull, mendata dalam kondisi normal, roti akan berjamur setelah berusia 10 hari.

Lembaga ini kemudian menemukan sejenis alat pemanggang (microwave) yang bisa memperpanjang usia awet roti. Microwave itu bisa membunuh spora jamur pada roti hanya dalam waktu 10 detik.

"Roti itu nantinya bisa awet hingga 60 hari," kata Spull, dikutip dari BBC, Sabtu (1/12). Frekuensi gelombang mikro berbeda yang dihasilkan alat tersebut meningkatkan keawetan roti. Perangkat tersebut telah menarik banyak minat produsen roti.

Hanya satu kekhawatiran yang belum terjawab. Penemuan alat ini tentunya akan mengurangi pendapatan perusahaan yang memproduksi roti. Ada juga kekhawatiran konsumen kemungkinan tak akan tertarik membeli makanan yang awetnya selama itu. Stull mengakui akan sedikit sulit melakukan penyesuaian namun itu harus dicoba.

Menurut Stull, produsen roti bisa saja menambahkan lebih banyak pengawet untuk membunuh jamur, namun ia masih memerlukan bahan kimia tambahan untuk menutupi rasa pengawet tersebut. Sedangkan jika roti bisa diawetkan cukup dengan tenaga alat pemanggang saja, maka itu akan mengurangi penggunaan zat aditif pada roti.

Tahun lalu, raksasa makanan buatan, Cargill, harus memusnahkan 16 juta kilogram (kg) produk makanannya setelah wabah salmonella menyerang. Stull percaya menggunakan alat pemanggang ini akan menjadi salah satu cara aman dan solutif.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement