Sabtu 01 Dec 2012 12:17 WIB

RS Indonesia di Gaza Masih Butuh Dana

Rep: Muhammad Akbar Wijaya (Laporan dari Gaza)/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Rumah Sakit Indonesia (RSI) di Distrik Beit Lahiya, Gaza utara, Palestina.
Foto: Abdillah Onim
Rumah Sakit Indonesia (RSI) di Distrik Beit Lahiya, Gaza utara, Palestina.

REPUBLIKA.CO.ID, KOTA GAZA-- Pembangunan rumah sakit Indonesia di jalur Gaza tengah menghadapi kendala dana. Dukungan dana yang diberikan masyarakat Indonesia tidak lagi sebanyak ketika rumah sakit ini pertama kali akan didirikan.

"Sumbangan yang masuk tak lagi sebesar dahulu," kata Manajer Proyek Rumah Sakit Indonesia, Ikhwan Abadi kepada wartawan Indonesia di Jalur Gaza, Jum'at (31/11).

Ikhwan menyatakan saampai saat ini pembangunan rumah sakit telah menelan dana lebih dari Rp 11 miliar. Butuh setidaknya suntikan dana Rp 30 miliar untuk menyelesaikan seluruh konstruksi bangunan dan melengkapi rumah sakit dengan peralatan medis. "Untuk menyelesaikan bangunan kita butuh tambahan Rp 30 miliar," ujarnya.

Selama ini dana pembangunan rumah sakit Indonesia di Gaza berasal dari sumbangan rakyat Indonesia melalu Mer-C. Ikhwan mengatakan tak ada dana yang masuk berasal dari pemerintah. "Dana yang terkumpul murni dari rakyat Indonesia melalui Mer-C. Tidak ada yang menyumbang dari luar," ujarnya.

Rumah Sakit Indonesia dibangun di atas lahan seluas 1,6 hektar. Nukman menyatakan tanah yang digunakan untuk membangun merupakan tanah wakaf dari Kementrian Kesehatan Palestina.

Dari pantauan Republika, proses pembangunan Rumah Sakit Indonesia baru mencapai sekitar 40 persen penyelesaian. Pembangunan baru sampai pada tahapan membentuk konstruksi bangunan hingga ke lantai dua.

Ada tiga skenario operasional yang akan dilakukan bila rumah sakit ini rampung dibangun. Pertama, menyerahkan seluruh manajemen dan pelaksaan kepada rakyat Palestina. Kedua, dikelola oleh rakyat Indonesia. Atau Ketiga, dikelola secara bersama-sama antara masyarakat Indonesia dengan Palestina.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement