Sabtu 01 Dec 2012 16:37 WIB

AS Kecam Pemukiman Israel

Rep: Nora Azizah/ Red: Djibril Muhammad
Menlu AS, Hillary Clinton
Foto: GLOBAL EDMONTON
Menlu AS, Hillary Clinton

REPUBLIKA.CO.ID, AS -- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Hillary Clinton mengecam keputusan Israel yang akan membangun pemukiman baru. Israel berencana akan membangun sekitar 3 rubu pemukiman di Yerusalem Timur dan Tepi Barat. 

"Hal ini akan dinegosiasikan demi perdamaian," katanya Jumat (30/12) seperti dikutip dari laman al jazeera.

Clinton menegaskan, pembangunan pemukiman tersebut akan diatur kembali. Dia mengatakan hal tersebut dalam sebuah forum di Washington. 

Forum tersebut diselenggarakan Pusat Saban untuk kebijakan Timur Tengah. Sementara itu Menteri Luar Negeri Israel, Avigdor Liebeman dan Menteri Pertahanan Israel, Ehud Barak berada di antara penonton pada saat forum berlangsung. 

Dalam pidatonya Clinton juga berkata, Amerika Serikat akan menangani konflik Suriah dan program nuklir Iran. Clinton menyoroti permasalahan yang terjadi di Timur Tengah. 

Dia menyerukan Israel dan Palestina untuk kembali berunding mendapat kata sepakat. "Solusi yang tepat adalah perdamaian komprehensig antara Israel dan Palestina," lanjut Clinton. 

Kesepakatan tersebut hendaknya dilakukan perwakilan pemimpin mereka yang sah. Israel mengungkapkan, akan membuat rencana penyelesaian dalam menanggapi pemungutan suara di Majelis PBB pada kamis (29/12) kemarin. 

Perbatasan dengan Palestina sejak 1967 lalu ada yakni tidak diakui sebagai negara, dan salah satu yang menentangnya adalah Amerika Serikat. 

Clinton kemudian menjelaskan, semua pihak perlu bekerjasama untuk menemukan jalan terhadap kedua negara tersebut. Meski demikian, semua pihak harus mempertimbangkan dengan hati-hati keputusan yang diambil ke depannya. 

Jika ada pihak yang siap untuk masuk dalam perundingan penyelesaian konflik, presiden Barack Obama akan menjadi mitra penuh bagi mereka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement