REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Puluhan ribu warga Mesir berunjuk rasa menentang sebuah rancangan konstitusi yang telah disetujui sebuah panel Islamis, Jumat (30/11).
Para pengunjuk rasa berkumpul di Alun-Alun Tahrir Kairo untuk hari ke-8 berturut-turut, menentang presiden Mohamad Mursi dan rancangan konstitusi yang siap untuk dihadapkan pada sebuah referendum nasional. Protes besar-besaran juta terjadi di Alexandria.
Dalam perkembangan lainnya Jumat (30/11), peradilan negara bergabung dengan anggota judisial guna melakukan pemogokan setelah Presiden Mursi memberi dirinya kekuasaan luar biasa.
Hakim-hakim peradilan Mesir mengumumkan aksi mogok kerja, kecuali dalam kasus-kasus mendesak, serta menuntut pembatalan dekrit yang memberi presiden kekebalan dari pengawasan judisial.
Presiden Mursi telah bersilang pendapat dengan hakim-hakim Mesir, yang banyak diantara mereka adalah penentang dari Ikhwanul Muslimin, yang anggotanya menguasai parlemen Mesir. Presiden Mursi juga merupakan anggota dari kelompok yang pernah dilarang ini.