REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Catherine Ashton pada Ahad mendesak Israel membatalkan rencana membangun 3.000 rumah di Tepi Barat dan Yerusalem Timur, dengan mengatakan tindakan itu "menghambat perdamaian".
"Uni Eropa (EU) berulangkali menyatakan semua bangunan permukiman tidak sah dalam hukum internasional dan menimbulkan hambatan bagi perdamaian," kata Ashton dalam pernyataan.
"Saya meminta pemerintah Israel menunjukkan komitmennya bagi dimulai kembali segera perundingan-perundingan untuk mengakhiri konflik dan pendudukan dengan tidak meneruskan rencana-rencana ini," tambahnya.
Israel mengutarakan rencana-rencana untuk membangun 3.000 rumah sehari setelah keputusan PBB Kamis mengakui Palestina sebagai negara non-anggota badan dunia itu.
Ashton mengulang kembali bahwa dalam sidang Majelis Umum PBB akhir pekan lalu mengenai peningkatan status PBB Palestina dia telah mendesak kedua pihak memulai kembali perundingan-perundingan langsung tanpa ditunda atau prasyarat dan "melakukan tindakan yang dapat membangun kepercayaan, tidak mengganggunya."
"Saya karena itu sangat khawatir dengan prospek-prospek perluasan permukiman pada skala seperti itu," katanya.
Pada Sabtu, para menteri luar negeri Arab dan Turki mengecam rencana Israel itu.