REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG -- Korea Utara akan meluncurkan roket jarak jauh yang waktunya akan bertepatan dengan pemilihan umum Korea Selatan. Peluncuran roket ini akan meningkatkan ketegangan dengan Washington, Tokyo, dan Seoul.
Kantor Berita Korea KCNA mengatakan, Sabtu (30/11), roket tersebut akan membawa satelit observasi bumi. Rencananya roket tersebut akan diluncurkan antara tanggal 10 atau 22 Desember. Sedangkan pemilihan umum Korea Selatan berlangsung pada 19 Desember mendatang.
Peluncuran roket ini merupakan upaya kedua negara komunis tersebut sejak Kim Jong-un berkuasa sekitar satu tahun yang lalu, setelah kematian ayahnya, Kim Jong-il. April lalu Korea Utara juga meluncurkan roket, namun gagal. Hal ini mendatangkan kecaman dari Washington dan Seoul.
Korea Utara mempertahankan peluncuran kali ini untuk tujuan damai meskipun Washington dan Seoul meyakini ini merupakan pengujian teknologi rudal. Padahal berdasarkan keputusan PBB Pyongyang dilarang mengembangkan teknologi rudal ataupun nuklir.
Seorang juru bicara untuk Korean Committee for Space Technology mengatakan kepada KCNA Korea Utara tengah menganalisis kesalahan yang terjadi pada April lalu.
"Kami juga meningkatkan ketepatan roket dan satelit," ujar sumber yang tidak mau disebut namanya, seperti dilansir Reuters, Ahad (2/12).