REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Rencana Israel membangun tiga ribu pemukiman baru di Tepi Barat dan Yerussalem Timur, Palestina menuai banyak kecaman internasional, termasuk Amerika Serikat dan Uni Eropa.
AS dan UE menolak rencana Israel. Keduanya juga mengutuk rencana tersebut dan menuding Israel mematahkan upaya perdamaian dengan Palestina.
Pemerintah Inggris dan Prancis tegas mengecam Israel, karena merusak kesepakatan perdamaian yang sedang diupayakan dengan Palestina. Rencana Israel disebut sebagai upaya ekspansi baru Israel atas pemukiman ilegal pascapembagian wilayah pada 1967 lalu.
Menteri Luar Negeri Inggris, William Hague mencela habis rencana Israel. Proses perdamaian dengan Palestina akan mustahil terwujud, jika Israel bersikeras membangun pemukiman tersebut.
"Jika diterapkan, rencana ini akan mengubah situasi di lapangan pada skala yang membuat solusi dua negara, dimana Yerussalem sebagai ibukota bersama, akan semakin sulit dicapai," tuturnya seperti dinukil dari Reuters.