REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Menteri Luar Negeri Inggris, William Hague menilai rencana Israel membangun tiga ribu pemukiman bari di Tepi Barat dan Yerusalem Timur, merusak reputasi internasional yang selama ini bersikeras menjalani perdamaian di Palestina.
Selain itu, rencana itu akan membuat Israel kehilangan kepercayaan dunia internasional atas komitmennya dalam mencapai perdamaian dengan Palestina. (baca: AS dan Uni Eropa Kecam Israel).
"Jika diterapkan, rencana ini akan mengubah situasi di lapangan pada skala yang membuat solusi dua negara, dimana Yerussalem sebagai ibukota bersama, akan semakin sulit dicapai," tuturnya seperti dinukil dari Reuters.
Pernyataan serupa disampaikan Perdana Menteri Prancis, Laurent Fabius. Fabius mendesak Pemerintah Otoritas Israel menarik kembali keputusan tersebut. Menurutnya, kawasan Tepi Barat dan Yerussalem Timur atau yang sering disebut dengan E1, dapat menjadi zona penjajahan baru, jika Israel tetap menjalankan perencanaan pembangunan.
"Saya menyerukan Pemerintah Israel agar menjauhkan diri dari setiap keputusan dalam arah ini. Untuk mewujudkan keinginan yang dinyatakan jelas mereka untuk memulai kembali perundingan," kata Fabius.