Senin 03 Dec 2012 04:30 WIB

Indonesia Dorong Rekonsiliasi Hamas dan Fattah

Bendera Palestina berkibar
Foto: goldenraindrop.wordpress.com
Bendera Palestina berkibar

Laporan Wartawan Republika Muhammad Akbar Wijaya dari Amman, Yordania

REPUBLIKA.CO.ID, AMMAN, YORDANIA -- Kemenangan Bangsa Palestina di PBB harus segera diikuti rekonsiliasi antarberbagai faksi politik di Palestina. Pasalnya kemenangan merupakan saat paling baik mewujudkan persatuan. 

“Ini momentum tepat bagi Hamas dan Fattah bersatu,” kata Ketua Delegasi Komisi I DPR untuk Palestina, Mahfudz Siddiq kepada Dewan Nasional Palestina di Amman, Yordania, Senin (3/12).

Mahfudz menyatakan Indonesia dan Palestina memiliki hubungan historis yang erat. Pengakuan kemerdekaan Indonesia, kata Mahfudz, kali pertama diserukan oleh seorang mufti besar Palestina. Seruan itulah yang pada akhirnya mendorong Presiden Mesir, Gamal Abdul Naseer mengakui Indonesia sebagai negara untuk pertamakali.

Di sisi lain hubungan bilateral Palestina dan Indonesia juga telah berlangsung sangat baik. Ini misalnya dibuktikan dengan dukungan yang diberikan pemerintah, rakyat, dan parlemen Indonesia terhadap perjuangan rakyat Palestina. 

Selain menegaskan dukungan Indonesia terhadap Palestina, Mahfudz juga menyampaikan seruan agar berbagai faksi di Palestina bersatu. Menurut Mahfudz persatuan merupakan kunci utama mewujudkan negara Palestina yang berdaulat dan bebas dari penjajahan Israel. 

Dikatakan Mahfudz, selama ini ada beberapa warga Indonesia yang bertanya kepadanya mengapa solidaritas kuat masyarakat Indonesia mendukung Palestina tidak dibarengi persatuan antara HAMAS dan Fattah dalam memperjuangkan kemerdekaan Palestina. 

“Pengakuan Palestina di PBB harus segera diikuti dengan konsolidasi kekuatan politik di Palestina. Sehingga kami bisa melengkapi kebahagiaan melihat Bangsa Palestina yang bersatu dan berdaulat,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement